Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tidak Dukung Paket Siaga, Ketua GMIT Ajak Masyarakat Bijak dan Tidak Terprovokasi Isu Politik

IMG 20240930 WA0088

KR – Majelis Sinode Harian Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sempat terseret dalam isu politik terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2024-2029.

Beredar di media sosial, sebuah Surat Keputusan (SK) yang mencantumkan nama Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, sebagai Penasehat Tim Pemenangan pasangan calon Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Paket SIAGA).

Surat Keputusan Nomor: 01/SK/SIAGA/VIII/2024 yang tersebar secara luas tersebut menyebutkan bahwa Ketua Sinode GMIT mendukung Paslon tersebut dengan tambahan caption provokatif, “Ketua Sinode GMIT turun mimbar bantu SPK. Semua Pendeta GMIT pasti satu komando. Umat GMIT pasti bersatu.”

Namun, Sekretaris Hubungan Kemasyarakatan dan Protokoler GMIT, Pdt. Pace F. Balukh, dengan tegas menyatakan bahwa SK tersebut adalah hoaks.

“Saya sudah menghubungi salah satu staf dari Pak Simon Petrus Kamlasi, dan mereka menyatakan bahwa SK itu tidak benar. Itu hasil editan. Tidak ada nama Ketua Sinode GMIT sebagai Penasehat Tim Pemenangan,” jelas Pdt. Pace.

Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, juga memberikan klarifikasi terkait isu tersebut.

Ia menegaskan bahwa GMIT bersikap netral dan terbuka untuk mendoakan serta mendukung semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029, tanpa berpihak pada salah satu kandidat.

“GMIT menghargai demokrasi dan hak politik setiap anggota. Keterlibatan GMIT dalam politik adalah untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan damai sejahtera, bukan kepentingan pasangan atau partai tertentu,” ujar Pdt. Semuel.

Lebih lanjut, Pdt. Semuel mengimbau seluruh jemaat GMIT untuk tetap tenang dan menjalankan hak politik mereka dengan sehat.

Ia menekankan pentingnya menghindari isu SARA yang dapat memicu konflik dan memecah belah persatuan umat. “Mari kita sukseskan Pilkada demi kemajuan NTT dan Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ikatan Alumni Golkar Institute NTT Sebut Daya Serap Politik Melki Laka Lena  Siap Pimpin NTT

Dalam menghadapi Pemilu, GMIT terus mengedepankan prinsip-prinsip kebebasan memilih, di mana setiap anggota gereja diharapkan dapat menggunakan hak pilih mereka dengan bijak dan penuh tanggung jawab.

GMIT juga mengingatkan agar isu politik tidak merusak nilai-nilai persatuan dan keadilan yang dianut oleh gereja.

Dengan demikian, informasi yang mengaitkan GMIT dengan tim pemenangan Paslon Paket SIAGA dipastikan tidak benar dan tidak sesuai dengan prinsip netralitas gereja dalam politik. (TIM). (*/TIM)