Opini  

Kisah Dani dan Sang Ratu Buaya

Avatar photo
WhatsApp Image 2025 01 27 at 22.40.40
ArStory Official

KR – Dani adalah seorang pria muda berusia 28 tahun yang tinggal bersama ibunya, Bu Siti, di sebuah rumah kecil di pinggiran kota Medan.

Rumah mereka berdinding kayu lapuk dengan atap seng yang sering bocor saat hujan deras. Setiap hari, Dani bekerja sebagai driver ojek online.

Pendapatannya hanya cukup untuk membeli kebutuhan dasar, seperti beras, minyak goreng, dan obat-obatan untuk ibunya yang menderita rematik.

Baca Juga :  Menilik Sistem Telekomunikasi di Daerah 3T: Antara Ketertinggalan dan Harapan

Meskipun hidupnya berat, Dani selalu berusaha tersenyum di depan ibunya. Namun, di balik senyumnya, tersimpan kesedihan mendalam.

Pernikahannya dengan Anita, wanita yang sangat ia cintai, berakhir dengan perceraian. Tekanan dari mertuanya yang merasa Dani tidak pantas untuk Anita.

Motor tua yang sering mogok menjadi tantangan sehari-hari bagi Dani. Namun, ia tidak menyerah, meskipun terkadang hanya makan nasi dengan garam untuk menghemat uang.

Baca Juga :  Syafrudin Budiman : Partisipasi Politik Kaum Muda dan Hermeneutika Politik Kekinian

Malam-malamnya sering dihabiskan merenung di depan rumah, bertanya kepada Tuhan mengapa hidupnya begitu berat.

Suatu sore, Dani duduk di tepi sungai dekat rumahnya. Suara gemericik air memberikan ketenangan di tengah kegelisahannya.