Pedro Acosta Desak Revisi Aturan Tekanan Ban MotoGP 2025 Setelah Penalti Kontroversial Maverick Vinales

Avatar photo
2185775637 169

KR – Pedro Acosta mendesak agar aturan tekanan ban di MotoGP 2025 segera dievaluasi.

Seruan ini muncul setelah Maverick Vinales dijatuhi penalti 16 detik yang membuat hasil balapan impresifnya di MotoGP Qatar menjadi sia-sia.

Dalam balapan tersebut, Vinales yang start dari grid keenam berhasil menyalip para pesaingnya dan bahkan berduel sengit dengan Marc Marquez.

Ia finis kedua—seharusnya menjadi podium pertamanya sejak Austin 2024. Namun, karena dinyatakan gagal memenuhi tekanan ban minimum, posisinya diturunkan ke peringkat ke-14.

Baca Juga :  Momen Gubernur NTT Melki Laka Lena Menyapa Pemain Muda Peserta Soeratin Cup U-17

“Ada beberapa pembalap lain yang mengalami hal sama, tapi situasinya berbeda-beda. Seperti di Thailand, banyak yang memperkirakan tekanan ban akan jadi isu besar,” ungkap Acosta.

Menurut pembalap KTM tersebut, tekanan ban sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suhu lintasan dan angin, hal yang sulit diprediksi pembalap.

“Risikonya terlalu besar. Kita bisa kehilangan podium atau kemenangan hanya karena tekanan ban turun di tengah balapan,” ujarnya kepada GPOne.

Baca Juga :  YNS Volly Cup 1 Pecah! Bank NTT Juara, Komitmen Yusinta Nenobahan Tuai Pujian

Menariknya, Marc Marquez yang keluar sebagai juara di MotoGP Thailand 2025 juga sempat melambat di tengah balapan demi menjaga tekanan ban depannya tetap stabil.

Hal ini menunjukkan pembalap top sekalipun harus mengorbankan kecepatan demi regulasi.

“Kalau sampai podium dibatalkan hanya karena tekanan ban, itu tidak masuk akal. Bayangkan Vinales memimpin tapi kemenangannya dibatalkan karena jadi yang tercepat,” tegas Acosta, dijuluki El Tiburon.**